PEMALANG, inidesa.id– Nelayan yang singgah di Dermaga Muara Tanjungsari Sugihwaras Pemalang, Jawa Tengah mengeluhkan hasil tangkapan ikan yang terus merosot.
Faktornya yaitu cuaca yang yang berubah- ubah pada satu bulan terakhir.
Salah satu nelayan diwilayah itu, Slamet (25) mengungkapkan, beberapa bulan terakhir nelayan mengalami penurunan penghasilan dibandingkan bulan sebelumnya. Ia pun lebih memilih memperbaiki peralatan tangkap ikan yang rusak menunggu cuaca lebih baik.
“Kami kesulitan untuk mendapat ikan yang berukuran besar, seperti tongkol dan lajur, karena faktor cuaca yang cukup panas dan hujan kalau malam hari juga kadang terang bulan,” kata Slamet, saat ditemui di dermaga, pada Minggu (25/05/2025).
Kesulitan juga dirasakan Budi (23), nelayan yang memanfaatkan dermaga Tanjungsari. Ia dan nelayan lain selalu mendapatkan tangkapan yang sedikit.
“Kalau sebelumnya hasil tangkapan ikan laut bisa mencapai 2 sampai 3 ton per bulan, sekarang ini hanya 1 sampai 2 ton per bulan, dan pada musim yang tidak menentu seperti ini,” katanya.
Umumnya, kata Budi, durasi waktu nelayan melaut yaitu selama tiga sampai tujuh hari dan itupun sudah bisa mendapatkan ikan 2 hingga 3 ton per bulan. Tetapi pada musim yang tidak menentu seperti saat ini justru waktu berlayar nelayan bertambah menjadi 10 dan hasilnya pun hanya 1 sampai 2 ton ikan.
Ia menyatakan hasil dari tangkapan selama melaut, hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti membeli sembako dan solar perahu, tetapi tidak ada keuntungan yang bisa ditabung.
“Musim seperti sekarang ini saya tidak bisa menabung karena hasil dari berlayar hanya cukup untuk membeli sembako untuk kebutuhan keluarga dan solar untuk perahu jika saya akan melaut,” kata Budi. (Daong)