PEMALANG, INIDESA.ID- Era globalisasi dan desentralisasi mendorong investasi di daerah menjadi salah satu strategi utama untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Regulasi yang rumit dan birokrasi yang berbelit-belit seringkali menjadi penghalang utama bagi masuknya investasi.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Pemalang Noor Rosyadi, Rabu (4/9/2024).
Menurutnya, banyak investor baik dalam maupun luar negeri membutuhkan tenaga kerjanya antara 1000 sampai 10.000 orang. Meski pihak investor sudah menyiapkan aset tanah, keuangan dan Sumber Daya Manusia (SDM) tetapi justru terhambat oleh aturan Analisis Dampak Mengenai Lingkungan Hidup (AMDAL)
“Mereka rata rata sudah membeli tanah, siap uangnya, siap SDMnya, sudah seleksi orang orangnya, tapi terbentur dengan AMDALnya,” kata Noor Rosyadi.
” Kami sudah berusaha mengejar Amdal itu keputusannya ada dipusat bukan di kabupaten Kota, tapi cara para investor itu, mereka yang penting bagaimana upaya pemalang, sehingga kami selaku Anggota DPRD dikabupaten Pemalang kami terketuk,” tambahnya.
Ia mengatakan, Pemerintah daerah perlu bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa daerah tersebut aman dan stabil untuk investasi. Selain itu perlunya menjaga hubungan baik dengan masyarakat lokal agar tidak ada konflik yang menghambat investasi.
Hal penting lainya, perlu aktif dalam mempromosikan potensi daerah melalui berbagai saluran baik melalui pameran investasi, media massa, maupun media sosial.
Terkahir, lanjut Noor Rosyadi, Mendorong investor untuk berinvestasi di daerah memerlukan strategi yang komprehensif, mulai dari pengembangan infrastruktur, penyederhanaan birokrasi, hingga promosi yang efektif.
“Manfaat yang dihasilkan dari investasi ini akan dirasakan langsung oleh masyarakat lokal dalam bentuk peningkatan kesejahteraan, peningkatan PAD, dan pengembangan ekonomi daerah secara keseluruhan,” tutup Rosyadi. (Rokhim)
