UMKM

Pemda DIY Dukung UMKM dan Produsen Berinovasi Kembangkan Pangan dan Minuman Lokal

YOGYAKARTA, INIDESA.ID – Khazanah pangan, kuliner, dan minuman lokal mampu mempertemukan berbagai pihak dan melahirkan produk-produk kreatif. Kearifan lokal dan inovasi teknologi harus dipadukan supaya dapat mengangkat produk pangan dan minuman lokal ke kancah global.

Hal itu disampaikan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan oleh
Sukamto, Staf Ahli Gubernur DIY, dalam pembukaan Jogja Food & Beverage Expo 2025, di Jogja Expo Center, Yogyakarta, Rabu (21/5/2025).

Sultan menyatakan ajang ini bukan hanya untuk promosi dan mempertemukan pelaku bisnis, tapi menegaskan semangat Yogyakarta sebagai kota yang memadukan tradisi dan inovasi. Mengutip filosofi penyajian teh di Kampung Teh Patehan di Keraton Yogyakarta, teh dalam khazanah Jawa bukan semata minuman tapi merupakan laku spiritual dan sosial.

Upacara minum teh di Patehan ibarat menyeduh hidup dalam kesederhanaan dan menunjukkan keramahan sepenuh hati. Nilai-nilai ini menjadi jiwa Yogyakarta yang melestarikan budaya sekaligus terbuka bagi dunia.

“Saya percaya ajang ini mampu mempertemukan UMKM, produsen, inovator, dan stakeholder baik teh, kuliner, juga pelaku teknologi dalam satu ekosistem. Kolaborasi ini penting untuk menciptakan ekosistem kreatif berkelanjutan. Pemda DIY selalu mendorong sinergi kearifan lokal dan kemajuan teknologi dengan semangat merawat harmoni dunia,” tutur Sultan.

Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions, menjelaskan Jogja Food & Beverage Expo, yang digelar bersamaan dengan Jogja Pack & Process Expo 2025, 21-24 Mei ini, akan menjadi wadah strategis bagi para pelaku industri untuk menampilkan inovasi dan tren terkini di sektor makanan, minuman, dan kemasan.

Dirancang sebagai platform terpadu, pameran ini mempertemukan seluruh rantai nilai industri mulai dari produsen bahan baku, pelaku pengolahan dan pengemasan, hingga distributor dan UMKM dengan pembeli potensial, mitra bisnis, serta investor dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga :  MKM Kulit DIY Diajak Manfaatkan Teknologi dan Belajar di Eksibisi untuk Kembangkan Industri Sektor Percetakan

Selain itu juga dihelat Jogja All Tea Expo 2025 akan menjadi ajang eksklusif bagi para pecinta teh, produsen, dan pemangku kepentingan di industri teh, baik dari dalam maupun luar negeri. Pameran ini akan menampilkan beragam jenis teh, teknik penyeduhan, hingga inovasi produk berbasis teh yang sedang berkembang.

Daud menyatakan ajang pameran yang menghadirkan lebih dari 150 peserta, termasuk 40 UMKM ini akan menjadi pusat inovasi yang mempercepat pertumbuhan dan kolaborasi lintas sektor, khususnya di industri makanan, minuman, teh, serta kemasan dan pengolahan.

“Dengan melibatkan berbagai pihak dari seluruh rantai pasokan mulai dari produsen bahan baku hingga pengemas, kami menciptakan ruang untuk kolaborasi dan pertukaran ide yang berharga. Perpaduan antara inovasi terkini dan hubungan bisnis yang terfokus akan memperkuat posisi Indonesia khususnya Yogyakarta di pasar global,” kata Daud.

Uniknya, dalam gelaran perdana di Yogyakarta yang merupakan kota wisata dan seni budaya, pameran ini juga menggelar kompetisi makanan tradisional. Bertajuk Bakat Boga Challenge, diadakan empat lomba sekaligus yakni lomba memasak gudeg, lomba makanan para raja, lomba jajan pasar, dan lomba es dawet.
“Pesertanya adalah para chef dan mahasiswa kuliner dengan piala juara 1 dari Gubernur DIY, ” ujar Daud. (rilis/ark)

Artikel Terkait