Dari Desa

Berkreasi Dengan Video Pembelajaran Desa di Wilayah Sleman Sembada

SLEMAN, INIDESA.ID – Cahaya matahari tidak mampu menembus kabut yang cukup tebal pagi itu. Lalulalang warga sekitar dan kendaraan disepanjang jalan, sangat jarang terlihat dan nampak sepi, meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WIB. Lebih mirip suasana sore menjelang malam dan seolah -olah terlihat mencekam, padahal tidak. Keadaan ini sudah menjadi hal biasa dan lumrah untuk penduduk di sekitar lereng Gunung Merapi yang berada di Kecamatan Turi, Sleman, Yogyakarta.

Di waktu yang sama, sudah berkumpul puluhan muda-mudi di kantor Desa Wonokerto. Desa tersebut menjadi lokasi kegiatan Pelatihan Peningkatan Tingkat Dasar Produksi Video Pembelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) yang digelar 17-22 Oktober 2024. Dalam acara pembukaan, dihadiri oleh Juni Bintari Wuryaningsih, Analis Kebijakan Ahli Muda sebagai perwakilan dari Direktorat PPSDM Kemendes PDT.

Juni Bintari Wuryaningsih (kiri), Riyanto Sulistio Budi (tengah) dan Abdul Malik MSN saat acara pembukaan pelatihan di kantor desa Wonokerto, Turi, Sleman, Yogyakarta

Selama sepekan, peserta mendapatkan materi, baik di dalam kelas maupun kegiatan praktek produksi pengambilan gambar di lapangan hingga proses editing video, serta pendampingan selama proses produksi dan finishing.

Usai 6 (enam) hari berlangsung, rangkaian kegiatan ditutup oleh Kepala Desa setempat, Riyanto Sulistio Budi yang didampingi oleh Pelatih Nasional (Pelatnas), Abdul Malik MSN serta 3 Pelatih Daerah (Pelatda) yang berasal dari Kabupaten Sleman, yakni Narendra Eki Rezia dan Edi Trianto, serta Syaiful Amri, seorang Pelatda asal Bengkalis, Riau.

“Terima kasih kepada pihak Kemendes yang telah memberikan kesempatan ini kepada kami, ditunjuk sebagai lokus kegiatan pelatihan ini. Jujur, Desa Wonokerto sejak dulu memiliki keinginan membuat video tentang desa, namun belom pernah kesampaian hingga saat ini. Dengan adanya pelatihan ini, kami harap semua kegiatan dan potensi desa di Desa Wonokerto, dapat kami lakukan sendiri.” ungkap Riyanto

Baca Juga :  Mahasiswa UMRI Sulap Sampah Jadi Cuan di Desa Meranti Pandak

Berbagai pesan dan harapan juga terlontar dari para peserta kegiatan, salahsatunya berharap untuk menyelenggarakan kegiatan ini kembali, sebab masih banyak materi yang ingin diserap untuk ikut andil dalam mem-viralkan desa agar bisa meningkatkan ekonomi dan pendapatan warga setempat.

Riyanto juga menambahkan, akan memberikan dukungan pembelian kelengkapan untuk para konten kreator desa yang sudah dilatih ini. “ InshaAllah saya akan mengalokasikan anggaran paling tidak 25juta untuk pembelian alat untuk menunjang semua kegiatan lingkungan, selama untuk kepentingan warga desa, saya selalu prioritaskan lebih dulu” imbuhnya. (MSN)

 

Artikel Terkait