PEMALANG, INIDESA.ID– Kebijakan Kontroversial Presiden Amerika Donald Trump mengenakan resiprokal tarif impor ke 58 Negara tak terkecuali Indonesia berhasil mengguncangkan Dunia.
Namun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyatakan, gedung putih mengundang Indonesia untuk bernegosiasi.
Indonesia akan memberangkatkan 3 kementerian yang diberi amanat langsung oleh Presiden Indonesia Prabowo Subiyanto yaitu Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
Pernyataan Airlangga diungkapkan saat rapat Koordinasi Terbatas Persiapan Pertemuan dengan Pemerintah AS terkait Tarif Perdagangan di Kantor Kementerian Perekonomian, 14 April 2025 di Istana kepresidenan.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang diundang oleh gedung putih pasca tarif Trump diumumkan.
“Indonesia adalah salah satu negara yang mendapat kesempatan pertama untuk diundang ke Washington. Jadi ini berdasarkan daripada apa yang sudah disampaikan oleh Pemerintah Indonesia,” Tegas Airlangga.
Menurut Airlangga ini menjadi kesempatan baik bagi Indonesia, menjelang penundaan tarif resiprokal Trump yang ditunda selama 90 hari. Oleh karena itu Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, dan Kementerian Luar Negeri diberi amanat oleh Presiden untuk melakukan negosiasi di Gedung Putih.
“Kami sudah mempersiapkan non paper yang relatif lengkap, baik itu yang terkait dengan tarif terkait dengan non trade measures atau non tarif barrier dan juga terkait dengan investasi dan juga secara resiprokal apa yang Indonesia minta di dalam kerjasama beyond perdagangan menjadi trade, investment, dan juga di sektor keuangan.
Sehingga pihaknya juga menghadirkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di rapat tersebut.
‘Kami akan menjawab semua isu-isu ini. selain itu Indonesia juga berencana mengkompensasikan delta ekspor dan impor yang berkisar 18 sampai 19 miliar dolar. Secara teknis sudah dipersiapkan komoditasnya,” kata Airlangga.
Dalam persoalan itu, Indonesia berencana akan mengundang Amerika untuk Investasi di Indonesia dan sebaliknya perusahaan Indonesia akan investasi di Amerika. (Ozi)*