Daerah

Sambut Jogja Food & Beverage Expo, Kuliner Tradisional dan “Ndeso” Jadi Daya Tarik

YOGYAKARTA, INIDESA.ID — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat pertumbuhan industri makanan dan minuman (mamin) sepanjang 2024 sangat signifikan. Pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan realisasi investasi yang mencapai Rp 110,57 triliun pada 2024. Pencapaian ini menandai minat investor terhadap industri mamin dalam negeri.

Yogyakarta yang telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner yang kaya akan cita rasa dan tradisi turut menyumbang capaian itu. Karena itu, Yogyakarta dipilih menjadi tempat penyelenggaraan pameran di sektor makanan dan minuman, Jogja Food & Beverage Expo 2025.

“Seiring waktu, kuliner Yogyakarta terus berkembang, menggabungkan unsur tradisional dengan inovasi modern yang menjadikannya semakin menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Dari sisi ekonomi, perkembangan kuliner Yogyakarta juga membawa dampak positif. Meningkatnya jumlah wisatawan yang datang untuk menikmati kuliner khas turut membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat,” kata Daud D. Salim, CEO Krista Exhibitions, penyelenggara Jogja Food & Beverage Expo 2025, dalam jumpa pers, Jumat (9/5/2025).

Menurutnya, dengan kombinasi antara pelestarian tradisi dan inovasi, kuliner Yogyakarta terus berkembang dan semakin memperkuat posisinya sebagai destinasi wisata kuliner unggulan di Indonesia. Keunikan dan kreativitas dalam industri ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.

“Sebagai kota budaya dan destinasi wisata kuliner, Yogyakarta memiliki potensi besar dalam industri makanan dan minuman. Dengan menghadirkan pelaku industri dari berbagai negara, pameran ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk lokal serta membuka peluang ekspor lebih luas,” imbuhnya.

Tak hanya satu, bersamaan dengan ajang ini juga diadakan tiga pameran lain yakni pameran kemasan Jogja Pack & Process Expo, pameran teh Jogja All Tea Expo, dan pameran cetakan Jogja Print Expo 2025. Keempat pameran industri ini akan berlangsung pada tanggal 21 – 24 Mei 2025 di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta.

Baca Juga :  Desa Kembangsari Mendapat Bantuan Domba Dari Baznas

Ia menjelaskan, Jogja Food & Beverage Expo dan Jogja Pack & Process Expo 2025 akan menjadi wadah strategis bagi para pelaku industri untuk menampilkan inovasi dan tren terkini di sektor makanan, minuman, dan kemasan. Dirancang sebagai platform terpadu, pameran ini mempertemukan seluruh rantai nilai industri mulai dari produsen bahan baku, pelaku pengolahan dan pengemasan, hingga distributor dan UMKM dengan pembeli potensial, mitra bisnis, serta investor dari dalam maupun luar negeri.

Sementara itu, Jogja All Tea Expo 2025 akan menjadi ajang eksklusif bagi para pecinta teh, produsen, dan pemangku kepentingan di industri teh, baik dari dalam maupun luar negeri. Pameran ini akan menampilkan beragam jenis teh, teknik penyeduhan, hingga inovasi produk berbasis teh yang sedang berkembang.

Dauh menyatakan ajang-ajang pameran ini akan menjadi pusat inovasi yang mempercepat pertumbuhan dan kolaborasi lintas sektor, khususnya di industri makanan, minuman, teh serta kemasan dan pengolahan.

“Pameran ini menawarkan peluang luar biasa bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan produk inovatif, memperluas jaringan, dan menguasai wawasan baru terkait dinamika pasar yang berkembang pesat. Dengan melibatkan berbagai pihak dari seluruh rantai pasokan mulai dari produsen bahan baku hingga pengemas, kami menciptakan ruang untuk kolaborasi dan pertukaran ide yang berharga,” ujarnya.

“Perpaduan antara inovasi terkini dan hubungan bisnis yang terfokus akan memperkuat posisi Indonesia khususnya Yogyakarta di pasar global, memperkuat daya saing industri makanan, minuman, serta kemasan dan pengolahan baik di tingkat domestik maupun internasional,” lanjut Daud.

Pameran ini akan menghadirkan lebih dari 150 peserta, termasuk 40 pelaku UMKM, yang akan menampilkan beragam produk unggulan dari sektor makanan, minuman, kemasan, dan percetakan. “Dengan target 9.000 pengunjung, pameran ini menjadi ajang yang memperlihatkan kekayaan kuliner Nusantara sekaligus inovasi global dari para produsen, importir, dan distributor yang turut berpartisipasi,” ujarnya.

Baca Juga :  Sah, KPU Pemalang Umumkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati No Urut 3 Anom- Nurkholes  Menang 44,51%

Pameran ini juga akan dimeriahkan oleh kompetisi memasak Bakat Boga Challenge yang diselenggarakan oleh Association of Culinary Professionals (ACP) yang menjadi ajang unjuk kreativitas 50 peserta dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi sajian inovatif.

Selain itu, pengunjung dapat mengikuti Workshop Pastry & Bakery Culinary, serangkaian kelas praktis bersama chef profesional yang membawakan topik seperti Butter Cookies for Competition, Gelato Pastry untuk Bisnis, Chocolate Soft Cookies, Chocolate Drinks, Indonesian Travel Cake, Dubai Chocolate, Gelato in Jar, Chocolate Biscuit Sandwich, dan Chocolate for Competition.

Dalam mendukung sektor minuman, akan digelar Talkshow Teh bersama Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI) yang membahas masa depan industri teh dari sisi keberlanjutan, inovasi, dan ekspor, serta Talkshow Kopi bersama DEKOPI yang membedah tren kopi nusantara dan strategi daya saing di pasar global. Aksi demo masak juga akan ditampilkan di Cooking Demo Stage oleh chef ternama seperti Chef Yongki, Chef Achen, dan Chef Merry, yang membawakan resep unggulan dan teknik memasak langsung di hadapan pengunjung.

Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat mengikuti seminar dan workshop yang membahas tren pasar makanan dan minuman, inovasi bahan baku, strategi pemasaran digital, dan praktik keberlanjutan dalam industri makanan dan minuman, serta menjalin koneksi bisnis melalui sesi Business Matching yang mempertemukan pelaku usaha dengan investor dan mitra potensial.

“Dengan rangkaian acara yang padat dan relevan, pameran ini menjadi momentum penting untuk membangun jejaring, memperkenalkan produk, serta memperkuat posisi industri makanan minuman dan teh Indonesia di pasar nasional maupun global,” tandas Daud. (rilis)

Artikel Terkait