KUPANG, INIDESA.ID — Sebagai tindak lanjut terobosan Kolaborasi Pendampingan Antar kementerian/Lembaga, Tim Kementerian Desa PDTT, yang dipimpin Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Nursaid, melakukan kunjungan kerja ke Desa Baumata Timur, Kecamatan Tabenu, Kabupaten Kupang, Kamis (12/9/2024) lalu.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, Nursaid, didampingi Tim PSM Ahli Utama Ekatmawati, Unsur TAPM Pusat, Rony Sulistio dan Nani Rahayu, Korprov NTT, Zainul Airifin dan TAPM Kabupaten Kupang.
Setibanya di Balai Desa Baumata Timur, rombongan diterima secara resmi oleh Camat Taebenu, Melkisedek Neno, Kepala Desa Baumata Timur, Melkisedek Humau, Tokoh Masyarakat dan Para Pendamping Lintas Program.
Dalam momentum tersebut, Nursaid mengatakan, pihaknya ingin mendengarkan masukan terkait pola pendampingan yang berjalan di Desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Kupang itu.
Saat kegiatan dialog, Melkisedek Neno yang merupakan Camat Taebenu, menyampaikan apresiasinya kepada teman-teman Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang selalu berada di desa-desa, dan sudah menjalankan tugas pendampingannya dengan baik.
“Keberadaan teman-teman TPP, mereka selalu berada di Desa. Terkait dengan koordinasi mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dan monitoring dan evaluasi selama ini, kami lebih banyak bersama TPP, dan saya berharap, kedepan, kolaborasi itu mestinya mulai dari tahapan perencanaan hingga pengawasan, Kuncinya adalah Kolaborasi,” tegas Nursaid.
Dia juga mengatakan, untuk mendapatkan data stunting, misalnya, data kaum diffabel, data kemiskinan ekstrim hingga pelaksanaan musyawarah, pihaknya lebih banyak berhubungan dengan TPP. Ke depan, lanjutnya, kolaborasi tersebut bisa berjalan, sedapatnya dimulai dari tahapan perencanaan dan melibatkan pendamping lintas sektor, dan menghasilkan kualitas perencanaan yang baik.
“Semua itu guna menjawab tujuan pembangunan nasional utuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Melkisedek Neno.
Hal senada diungkapkan oleh Koordinator Kecamatan Taebenu, Kristina Goo. Dia mengakui selama ini pendamping dari masing-masing lembaga berjalan sendiri-sendiri dan ruang kolaborasi itu belum maksimal terlaksana dengan baik.
“Kami setuju dengan pendapat pak Camat. Selama ini kami berjalan sesuai dengan aturan masing-masing program, dan belum ada wadah saling bkoordinasi sehinhgga program-program yang baik dari lintas sektor tidak terkonfirmasi, ” ujarnya.
Sementara itu, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Andi Boli, tidak menampik apa yang disampaikan Camat dan kolegannya dari TPP Taebenu. Dia mengatakan, masing-masing program dengan sistem dan mekanismenya sendiri – sendiri.
“Tapi memang ada beberapa momen kegiatan, para pendamping ada sama-sama di Desa. misalnya dalam Musyawarah Desa untuk pembahasan calon penerima Bantuan Langsung Tunai”, ungkap Andi.
Ke depan, kolaborasi ini bisa terwujud dengan baik, lantaran sasaran pendampingan itu sama, yakni masyarakat Desa.
Kepala Desa Baumata Timur, Melkisedek Humau menyambut baik wacana kolaborasi pendampingan antar kementerian dan lembaga, sehingga mewujudkan sinergitas dalam pola-pola pendampingan di masyarakat.
“Kami menyambut baik rencana kolaborasi ini, sehingga dalam menghasilkan program pembangunan di Desa yang berkualitas, sangat ditentukan oleh kolaborasi pendampingan lintas sektor”, imbuhnya.
Setelah mendengarkan masukan-masukan diatas, Nursaid menyimpulkan, para prinsipnya pemerintah dan pelaku program mempunyai keinginan untuk membangun wadah bersama guna menunjang pola pendampingan masyarakat di Desa.
“Kami akan tindaklanjuti untuk menjawab masalah-masalah yang muncul di Desa, terutama kolaborasi antar Kementerian/Lembaga. Nanti kami akan membetuk Pokja Nasional lintas kementerian terkait pendampingan”, jelas Nursaid. (rilis Ar)