PEMALANG, INIDESA.ID– Jembatan gantung ‘Gampang’ menghubungkan Desa Pesantren dan Desa Mojo Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah menjadi titik sendi perekonomian warga setempat.
Tetapi untuk biaya perbaikan dan dan pemeliharaan jembatan gantung hingga kini masih menggantungkan retribusi pengguna jembatan.
Pengurus Jembatan Gampang, Yayat mengatakan, perbaikan jembatan gantung rutin dilakukan jika ditemukan tali baja mengalami kerusakan.
Biasanya, menurut Yayat, perbaikan dilakukan 6 bulan sekali dengan estimasi biaya Rp 20 juta. Adapun sumber biaya tersebut didapatkan dari retribusi pengguna jalan.
Diakui Yayat, 10 tahun lalu, Pemerintah Desa Pesantren pernah memberikan bantuan untuk perbaikan jembatan, tetapi belakangan untuk perbaikan jembatan ditanggung pengurus jembatan melalui biaya yang didapat dari retribusi.
“Jadi selama ini untuk biaya perbaikan besi bordes dan lain-lain dibebankan oleh pengurus melalui uang retribusi dari pengguna jalan yang lewat,” ujar Yayat kepada Inidesa.id Kamis (12/09/2024)
Sementara itu, Supeno, Warga Desa Pesantren berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pemalang perbaikan jembatan Gampang dapat dilakukan menyeluruh mengingat kondisi jembatan banyak mengalami kerusakan dan sudah usur.
“Berharap jembatan bisa diganti menggunakan jembatan permanen beton agar bisa dilalui kendaraan roda empat. Terutama warga yang akan melakukan proses persalinan bayi karena puskesmas berada di Desa Mojo,” ungkapnya.
Perlu diketahui, jembatan Gampang Desa Pesantren dapat menghubungkan dua wilayah yaitu Kecamatan Petarukan, Ulujami dan Kecamatan Comal.
Jembatan Gampang menjadi akses terdekat untuk menjangkau perekonomian di wilayah tersebut. Tetapi, jembatan tersebut hanya bisa diakses oleh kendaraan roda 2, sedangkan kendaraan roda 4 atau lebih harus memutar ke jalan Pantura yang jaraknya 25 kilometer. (Aji)
